Rabu, 05 Oktober 2016

Artikel Tentang Ujian Nasional Berbasis Komputer

Assalamualaikum wr.wb

     Haii sobat !!!...
Alasan saya membuat artikel ini ialah untuk membantu anda mengenali lebih dalam apakah Ujian berbasis komputer?? apakah kelebihan dan kekurangannya ??...
  jangan khawatir disini kami akan membahsnya!
Selamat membaca....

wassalamualaikum wr.wb



Ujian Nasional Berbasis Komputer

     Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan.

 Adapun kekurangan dan kelebihannya ialah....

Kelebihan:
  • Sudah terlihat dari namanya, UNBK menggunakan komputer, jadi tidak perlu menggunakan kertas. Ya, mungkin masih perlu penggunaan kertas untuk coret-coretan. Bagaimanapun juga, penggunaan kertas bisa ditekan hingga seminimum mungkin. Tidak perlu mencetak naskah soal. Tidak perlu mencetak lembar jawaban. Bisa dikatakan UNBK cukup ramah lingkungan.
  • Lebih simpel dalam proses pengaturan ruangan. Di sini, hanya diperlukan tiga ruangan untuk menjadi tempat pelaksanaan UNBK. Jelas lebih sedikit ketimbang ruangan yang diperlukan untuk UN PBT.
  • Mempermudah manajemen pengawas ruangan. Karena ruangannya lebih sedikit, otomatis pengawasnya lebih sedikit.
  • Satu pelajaran setiap harinya membuat siswa punya waktu lebih banyak untuk belajar di rumah. Jadi siswa bisa me-review ulang materi yang agak susah. Selain itu, beberapa siswa memang merasa bahwa dua bidang pelajaran yang diujikan sekaligus setiap harinya terlalu berat.
  • Lumayan menghemat waktu pengerjaan. Di UN PBT, kita harus mengisi lembar jawaban dengan menghitamkan lingkaran yang ada. Selain itu, kita harus mengisi identitas di lembar jawaban tersebut. Hal ini cukup membuang waktu. Untuk orang yang agak parnoan seperti saya, mungkin memerlukan waktu sekitar tiga sampai lima detik untuk menghitamkan lingkaran dengan baik. Kalikan saja dengan seluruh bulatan yang diperlukan. Apalagi nama saya panjang. Yeah. Dengan sistem UNBK, identitas otomatis terisi. Kita hanya perlu login ke server dengan username dan password yang sudah diberikan, lalu memasukkan token yang dikirim dari pusat. Memilih jawaban pun lebih sederhana, tinggal mengklik pilihan A – E.
Kekurangan:
  • Pelaksanaan UNBK oleh pemerintah yang agak terburu-buru membuat ada beberapa soal di UNBK yang rancu. Saya rasa hal itu terjadi karena pemerintah dikejar deadline untuk membuat naskah soal, sehingga ada beberapa soal yang—menurut saya—salah dalam tata bahasa. Hal ini sangat fatal, karena menimbulkan miskonsepsi di antara para siswa.
  • Masih karena terburu-buru, adanya ketidakseragaman antara UN komputer dan UN kertas membuat terjadinya rawan kebocoran soal. Seperti yang kita ketahui, UN berbasis kertas selesai lebih dahulu daripada UN komputer. Jadi, bisa saja soal UN PBT bocor ke tangan para peserta UN berbasis komputer, apalagi soal keduanya nyaris sama. Saat UNBK kemarin, gosipnya soal Kimia dan Matematika bocor, sehingga pemerintah membuat soal Fisika yang benar-benar berbeda dari soal UN berbasis kertas. Menurut saya, kalau pemerintah ingin menerapkan UNBK, tunggu sampai semua sekolah siap. Jangan setengah-setengah. Atau kalau masih ingin separuh-separuh, buat soal UNBK berbeda dengan soal UN PBT. Ah, bisa saja hal ini dipaksakan karena ada kepentingan pribadi di balik penghematan biaya cetak dan distribusi. Bisa saja. Yang tahu hanya mereka. Bukan bermaksud nyinyir, tetapi hal semacam ini memang sering sekali terjadi. *out of topic*
  • Satu pelajaran setiap harinya secara tidak langsung membuat siswa memforsir belajar pada hari sebelumnya. Padahal, menurut saya, hari-hari sebelum ujian yang cukup penting seperti ini lebih baik dihabiskan dengan bersantai agar pikiran bisa lebih jernih. Ya, tidak masalah kalau ingin belajar, tetapi secukupnya saja untuk refresh materi.
  • UNBK yang dilaksanakan dalam tiga sesi bisa saja tidak cocok dengan siswa. Misalnya, ada siswa yang bisa berpikir lebih baik pada pagi hari ketimbang siang hari dan ada siswa lain yang kurang bisa berpikir di pagi hari karena ngantuk. Jika mendapat sesi yang kurang sesuai dengan jam mereka dan belum terbiasa, tentunya mereka akan sedikit kesusahan.